kadang hati begitu suci
bak mutiara terendam nurani
tekad kuat mengemban hati
tuk merajuk cintaNya kembali,
Namun,. serpihan batu perlahan melumuri ku kembali
hingga ter'enyah dalam kenistaan pesona,
mentari nan bersinar kembali..
namun sekejap, malampun bernendung datang
yeaahh !! saatnya aku terjatuh kembali dalam aLunan masa. . . .
kembali tersentak berfikir, apakah akn selamanya jadi ombak seperti ini ??
suci . . . lalu ternodai
bersih . . . lalu terEnyah kembali
mengapa selalu tak bisa menjadi pondasi ??
mungkinkah aku wanita jalang ??
terkadang hati di rundung malu ,.
meng-iyakan nista dan rapuhnya nurani,
se'asa demi se-asa
ku titikkan bulir-bulir sesal
ter-isak dalam rinaian gumpalan hati
merayuk . . . merongrong jiwa
yang kian mendung tertutupi debu hitam
Dimana mutiara hati tersimpan ??
kadang . . hati bak permata
terisak kesana kemari
hingga luntur Lebur mencair kembali,
jika memang Balutan Tepi ini memang Hitam
masih bisakah aku terus mengikis
agar menjadi Titian-titian putih
yang mengendap pada Qolbu
ataukah memang . . . .hati ini teLah mengeRas ?
hingga ragaku tak bisa mengalir
mengguyur sucinya impian Yeahh !! impian !
impian menjadi wanita bak bidadari syurga !
bak mutiara terendam nurani
tekad kuat mengemban hati
tuk merajuk cintaNya kembali,
Namun,. serpihan batu perlahan melumuri ku kembali
hingga ter'enyah dalam kenistaan pesona,
mentari nan bersinar kembali..
namun sekejap, malampun bernendung datang
yeaahh !! saatnya aku terjatuh kembali dalam aLunan masa. . . .
kembali tersentak berfikir, apakah akn selamanya jadi ombak seperti ini ??
suci . . . lalu ternodai
bersih . . . lalu terEnyah kembali
mengapa selalu tak bisa menjadi pondasi ??
mungkinkah aku wanita jalang ??
terkadang hati di rundung malu ,.
meng-iyakan nista dan rapuhnya nurani,
se'asa demi se-asa
ku titikkan bulir-bulir sesal
ter-isak dalam rinaian gumpalan hati
merayuk . . . merongrong jiwa
yang kian mendung tertutupi debu hitam
Dimana mutiara hati tersimpan ??
kadang . . hati bak permata
terisak kesana kemari
hingga luntur Lebur mencair kembali,
jika memang Balutan Tepi ini memang Hitam
masih bisakah aku terus mengikis
agar menjadi Titian-titian putih
yang mengendap pada Qolbu
ataukah memang . . . .hati ini teLah mengeRas ?
hingga ragaku tak bisa mengalir
mengguyur sucinya impian Yeahh !! impian !
impian menjadi wanita bak bidadari syurga !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar