Kamis, 05 Juni 2014

ASKEB NIFAS PATOLOGIS


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator pelayanan kesehatan di suatu negara. Angka kematian ibu di Indonesia sendiri masih sangat tinggi. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2005, angka kematian ibu saat melahirkan adalah sebanyak 262 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut Departemen Kesehatan RI ( 2008 ) Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 248 per 100.000 kelahiran hidup, dimana penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (28 %), eklampsia (24 %), komplikasi puerperium (8 %), dan abortus (5 %). Hal tersebut tidak berbeda jauh pada tahun 2003 angka kematian ibu adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu diantaranya perdarahan sebanyak 30 % dari total kasus kematian, abortus 25 %, eklampsia 12 %, infeksi 5 %,partus lama 5 %,emboli obstetrik 3 %, komplikasi masa nifas 8 %,dan penyebab lain 12 % ( Siswono, 2005 ).
Angka kematian ibu di Jawa Tengah adalah 252 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dua kali lipat lebih tinggi dari target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yakni 102 per 100.000 kelahiran hidup (Erlina, 2008). Menurut Manuaba (2008), penyebab kematian maternitas terbanyak adalah perdarahan (40-60%), eklampsia (20-30%) dan infeksi (15-30%). Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Dengan demikian asuhan pada masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya (Saefudin,2001).
Tujuan asuhan masa nifas antasa lain : menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi, melaksanakan skrining komprehensif mendeteksi masalah mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan kesehatan diri, nutrisi, menyusui (ASI), keluarga berencana, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehari-hari, dan memberikan pelayanan keluarga berencana (Depkes RI, 2008).
Angka kejadian perdarahan post partum di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dua bulan terakhir (13 Januari 2011 – 13 Maret  2011) yaitu 25 kasus atau 7. 02 % dari 356 jumlah persalinan (Data Rekam medik RSUD Margono, 2011).

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari dan memahami asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perdarahan post partum.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami penerapan asuhan kebidanan yaang meliputi :
a. Pengumpulan data dasar secara subyektif dan obyektif pada kasus ibu nifas dengan perdarahan post partum.
b. Intrerpretasi data klien untuk kasus ibu nifas dengan post partum.
c. Penetapan diagnosa potensial dan antisipasi yang harus dilakukan bidan dari ibu nifas dengan perdarahan post partum.
d. Penetapan kebutuhan atau tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi, merujuk kasus ibu nifas dengan perdarahan post partum.
e. Penetapan rencana asuhan kebidanan untuk kasus ibu nifas dengan post partum.
f. Pelaksanaan tindakan untuk kasus ibu nifas dengan perdarahan post partum.
g. Evaluasi efektifitas asuhan yang diberikan dan memperbaiki tindakan yang dipandang perlu.
C. Manfaat
Manfaat studi kasus ini diarahkan untuk kepentingan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan bagi lembaga terkait :
1.    Institusi Rumah Sakit
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan data dan kejadin kasus ibu nifas dengan perdarahan post partum.
2.    Mahasiswa
Hasil studi kasus ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam memberikan asuhan kebidanan tentang kasus ibu nifas dengan perdarahan post partum.
BAB II
TINJAUAN TEORI


I. Perdarahan Post Partum
A.Pengertian
Ada beberapa sumber yang menyatakan tentang perdarahan post partum, diantaranya:
1. Perdarahan post partum adalah kehilangan darah lebih dari 500 ml melalui jalan lahir yang terjadi selama atau setelah persalinan kala III yang disebabkan karena perdarahan pasca persalinan, placenta previa, solutio placenta, kehamilan ektopik, abortus dan ruptur uteri yang merupakan penyebab ¼ kematian ibu (Anggraeni, 2010).
2. Perdarahan post partum adalah perdarahan setelah bayi lahir yang volumennya melebihi 500 cc (Manuaba, 2008).
3. Perdarahan post partum adalah perdarahan 500 cc atau lebih setelah kala III selesai (setelah placenta lahir). Pengukuran darah yang keluar sukar untuk dilakukan secara tepat (Sarwono, 2007).
4. Perdarahan post partum adalah perdarahan yang pasif yang bersal dari tempat implantasi, merupakan penyebab kematian ibu disamping perdarahan karena hamil ektopik dan abortus (Sarwono)
B. Klasifikasi klinis
Menurut Anggraeni (2010) Perdarahan pasca persalinan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Perdarahan pasca persalinan primer (early postpartum haemorrhage, atau perdarahan pasca persalinan segera). Perdarahan pasca persalinan primer terjadi dalam 24 jam pertama dan yang terbanyak terjadi dalam 2 jam pertama. Penyebab utama perdarahan pasca persalinan primer adalah atonia uteri, retensio placenta, sisa placenta dan robekan jalan lahir.
2. Perdarahan pasca persalinan sekunder (late postpartum haemorrhage, atau perdarahan masa nifas, atau perdarahan pasca persalinan lambat). Perdarahan pasca persalinan sekunder terjadi setelah 24 jam pertama. Penyebab utama perdarahan pasca persalinan sekunder adalah robekan jalan lahir dan sisa placenta atau membran., 2008).
C. Etiologi
Menurut Anggraeni (2010) penyebab perdarahan post partum adalah sebagai berikut:
1.    Atonia uteri
Pada atonia uteri uterus tidak mengadakan kontraksi dengan baik, dan ini merupakan sebab utama dari perdarahan postpartum. Uterus yang sangat teregang (hidramnion, kehamilan ganda atau kehamilan dengan janin besar), partus lama dan pemberian narkosis dan merupakan predisposisi untuk terjadinya atonia uteri.
2.    Laserasi jalan lahir
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robekan cerviks atau vagina.
3.    Robekan cervik
Persalinan selalu mengakibatkan robekan servik, sehingga servik seorang multipara berbeda dari yang belum pernah melahirkan pervaginam. Robekan servik yang luas menimbulkan perdarahan dan dapat menjalar ke segmen bawah uterus. Apabila placenta sudah lahir lengkap dan uterus sudah berkontraksi baik. Namun, perdarahan masih belum berhenti dikarenakan adanya robekan melintang atau miring pada bagian atas vagina.
4.    Fistula
Fistula akibat pembedahan vagina makin lama makin jarang karena tindakkan vagina yang sulit untuk melahirkan anak banyak diganti dengan seksio sesaria. Fistula dapat terjadi mendadak karena perlukaan pada vagina yang menembus kandung kemih atau rektum, misalnya oleh perforator atau alat untuk dekapitasi, atau karena robekan servik menjalar ketempat-tempat tersebut. Jika kandung kemih luka, urin segera keluar melalui vagina.


5.    Robekan perineum
Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perinium umumnya terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalucepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu panggul bawah dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkumferensia suboksipito bregmatika.
6.    Retensio Placenta
Retensio Placenta adalah belum lahirnya placenta 30 menit setelah anak lahir. Tidak semua retensio placenta menyebabkan terjadinya perdarahan. Apabila terjadi perdarahan, maka placenta dilepaskan secara manual lebih dulu.
7.    Tertinggalnya Sisa Placenta
Suatu waktu bagian dari placenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak berkontraksi dengan baik dan keaadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Tetapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa placenta.
8.    Inversio Uterus
Uterus dikatakan megalami inversi jika bagian dalam menjadi diluar saat melahirkan placenta. Reposisi sebaiknya segera dilakukan. Dengan berjalannya waktu, lingkaran kontriksi sekitar uterus yang terinversi akan mengecil dan uterus akan terisi darah.
9.    Hematoma
Hematoma yang biasanya terdapat pada daerah-daerah yang mengalami laserarasi atau atau pada daerah perineum.
D. Faktor Predisposisi
Menurut Manuaba (2008) faktor predisposisi perdarahan post partum adalah sebagai berikut:
1. Keadaan umum pasien yang mempunyai gizi rendah:
a. Hamil dengan anemia
b. Hamil dengan kekurangan gizi/malnutrisi
2. Kelemahan dan kelelahan otot rahim
a. Grande multipara
b. Jarak kehamilan dan persalinan kurng dari 2 tahun
c. Persalinan lama atu terlantar
d. Persalinan dengan tindakan
e. Kesalahan penanganan kala III
3. Pertolongan persalinan dengan tindakan
4. Overdistensi pada kehamilan:
a. Hidramnion
b. Gemeli
c. Berat anak yang melebihi 4000 gram
E. Gejala klinis
Menurut Anggraeni (2010) gejala klinis perdarahan post partum adalah sebagai berikut:
1.    Atonia uteri
Tanda dan gejala:
a. Uterus tidak berkontraksi dan lembek
b. Perdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan pasca persalinan primer)
2. Robekan jalan lahir
Tanda dan gejala:
a. Perdarahan segera
b. Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
c. Uterus kontraksi baik
d. Plasenta baik
3. Retensio plasenta
Tanda dan gejala :
a. Plasenta belum lahir setelah 30 menit
b. Perdarahan segera
c. Uterus berkontraksi baik

4. Tertinggalnya sebagian plasenta ( sisa plasenta )
Tanda dan gejala :
a. Plasenta atau sebagian selaput ( mengandung pembuluh darah) tidak lengkap
b. Perdarahan segera
5. Invertio uteri
Tanda dan gejala :
a. Uterus tidak teraba
b. Lumen vagina terisi masa
c. Tampak tali pusat ( jika plasenta belum lahir )
d. Perdarahan segera
e. Nyeri sedikit atau berat
F. Komplikasi Perdarahan Post Partum
Menurut Manuaba (2008) komplikasi perdarahan post partum adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan terjadinya :
a. anemia yang berkelanjutan
b. infeksi puerperium
2. Terjadinya nekrosis hipofisis anterior
a. menurunnya berat badan
b. penurunan fungsi seksual
c. turunnya metabolisme hipotensi
d. amenorea sekunder
e. memudarnya tanda tanda sekunder


G. Penanganan Perdarahan Post Partum
Apabila placenta belum lahir dalam 30 menit sampai 1 jam setelah bayi lahir, apalagi bila terjadi perdarahan maka harus segera dikeluarkan.
1. Lahirkan placenta dengan cara manual.
2. Palpasi uterus : bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri
3. Memeriksa placenta dan selaput ketuban apakah lengkap atau tidak
4. Lakukan eksplorasi kavum uteri untuk mencari : sisa placenta atau selaput  ketuban, robekan rahim, plasecenta suksenturiata
5. Inspekulo : untuk melihat robekan pada serviks, vagina dan varices yang pecah
6. Pemeriksaan laboratorium, periksa darah yaitu Hb, COT (Clot Observation Test)
H. Atonia Uteri
Miometriunm tidak berkontraksi, 2/3 dari semua perdarahan post partum, 20% terjadi pada ibu tanpa factor resiko.
Factor resiko :
1. Uterus meregang > normal
2. Persalinan lama
3. Partus presipitatus
4. Persalinan dengan induksi/akselrasi oksitosin
5. Infeksi intrapartum
6. Grande multigravida
7. Umur
II. Proses Manajemen Kebidanan Menurut Varney
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah kesehatan ibu dan anakyang dikhusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga, masyarakat, dalam melakukan asuhan menggunakan langkah manajemen kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney (Depkes RI, 1999).
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah mengumpulkan informasi yang sistematis tentang klien termasuk kekutan dan kelemahan klien.
1. Identitas ibu
a. Nama
Nama yang jelas dan lengkap
b. Umur
Umur dicatat dalam hitungan jam, bulan,tahun, sebaiknya dinyatakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan
c. Jenis kelamin
Pada jenis kelamin dinyatakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan
d. Suku
Dinyatakan untuk mengetahui jenis suku atau kebangsaan
e.  Agama
Dinyatakan utuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien. Dengan diketahui agama pasien akan memudahkan dan melakukan pendekatan didalam melaksanakan asuhan kebidanan.
f. Pendidikan
Dinyatakan untuk mengetahui tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat kesehatan pasien.
g. Alamat
Dinyatakan untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak.
2.  Anamnesa (Data Subyektif)
Anamnesa (data subyektif) diperoleh dari informasi yang diberikan oleh pasien atau keluarga pasien dalam anamnesa data- data yang meliputi :
a.       Keluhan utama
Mengenai keluhan yang ada pada pasien
b.      Alasan dating
Mengenai alasan mengapa pasien tersebut datang kepelayanan kesehatan.
c.       Riwayat penyakit dahulu
Mengenai riwayat dahulu data yang diperlukan atau dinyatakan meskipun penyakit yang ada meliputi :
1) Penyakit pada saat hamil
2) Kebiasaan pada waktu hamil
3) Riwayat persalinan sekarang
3. Pemeriksaan Fisik ( Data Oyektif )
Data obyektif didasarkan pada fenomena yang dapat diamati dan dipertunjukan secara fakta. Fenomena tersebut yang dapat diamati dikumpulkan oleh seseorang selain daripada pasien. Pemeriksaan fisik pada kasus perdarahan post partum data yang diperlukan meliputi :
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Pemeriksaan fisik secara sistematis

B. INTERPRETASI DATA
Ada beberapa hal masalah tidak dapat diidentifikasi atau diterapkan sebagai diagnosa, tetapi perlu dipertimbangkan untuk pengembangan rencana pelayanan komprehensif. Masalah – masalah berhubungan dengan pelayanan nyata yang ditetapkan sebagai diagnosa dan sering diidentifikasi bidang tertentu pengalaman tersebut ( Depkes RI 2003 ).
C. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Pada langkah ini dilakukan identifikasi masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil mengamati klien. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial perdarahan post partum sisa plasenta dan anemia sedang adalah anemia berat.
D. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dengan dr.Sp.OG untuk memberikan tindakan selanjutnya.
E. PERENCANAAN
Rencana tindakan komprehensif ditentukan berdasarkan tahaan dulu atau sebelumnya untuk mengantisipasi masalah serta diagnosa. Kasus perdarahan post partum sisa plasenta dan anemia sedang rencana yang dirumuskan adalah melakukan kuretase.
F. PELAKSANAAN
Pelaksanaan rencana tindakan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah disusun pada kasus perdarahan post partum sisa plasenta dan anemia sedang.. Pelaksanaan rencana tindakan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan menyeluruh yang telah disusun.
G. EVALUASI
Evaluasi merupakan suatu penganalisa hasil implementasi asuhan yang telah dilaksanakan dalam periode untuk menilai keberhasilannya, apakah benar-benar memenuhi kebutuhan untuk dibantu.Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi berdasarkan analisa. Jika keadaan pasien sudah membaik pasien diperbolehkan untuk pulang.









BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS PATOLOGIS
Ny. S UMUR 34 TAHUN PII A0 Ah II 6 JAM POST (PARTUM VACUM EXTRASI) DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM
DI RUANG FLAMBOYAN  RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO


No. Register        : 858730
Tempat praktek   : RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Tgl/jam masuk     : 09 Juli 2011                                              jam : 13.20 WIB
Ruang                  : Flamboyan

I.         Pengkajian
Tgl : 09 Juli 2011                                                              Jam : 16.15 WIB
A.    Identitas / Biodata
Nama Ibu                  : Ny. S                 Nama Suami             : Tn. S
Umur                         : 34 Thn               Umur                        : 43 Thn
Suku/                         Kebangsaan     : Jawa/ Ind.          Suku/Kebangsaan     : Jawa/Ind.
Agama                       : Islam                  Agama                      : Islam
Pendidikan                : SD                     Pendidikan               : SD
Pekerjaan                   : IRT                    Pekerjaan                  : Tani
Alamat Rumah          : Gn. wetan RT 06/01  

B.     Anamnesa
Tgl : 09 Juli 2011                   Jam : 16.15 WIB
1.      Alasan kunjungan ini : pasien baru datang ke ruang nifas kiriman VK dengan riwayat Vacum Ekstrasi.
2.      Keluhan sekarang : ibu mengatakan badannya lemas dan mengeluarkan darah seperti menstruasi (± 3 pembalut penuh)
3.      Riwayat menstruasi :
 Menarche umur        : 12 Thn
 Siklus                       : 30 hari
 Banyaknya               : hari1-2, 4x ganti pembalut/hari, penuh
Hari 3-4, 3x ganti pembalut/ hari setengah penuh
Hari 5-6, 2x ganti pembalut/ hari setengah penuh
Hari ke 7, flek
 Teratur/tidak teratur : teratur
 Lamanya                  : 7 hari
 Dismenorhoe            : tidak ada
 Sifat darah               : encer
4.      Riwayat kehamilan, persalian, dan nifas yang lalu :
No
Tgl/Bln/Thn
Jenis
Persalinan
penolong
Tempat persalinan
Komplikasi
Bayi
Nifas
Ibu
Bayi
PB/BB
JK
laktasi
Perdarahan
1
13 mei 2001
Vacuum ekstrai
Dokter, bidan
RSMS
Tidak ada
Tidak ada
49/3,2 kg
Pr
lancar

Tidak ada
2
9 juli 2011
Vacuum ekstrasi
Dokter, bidan
RSMS
Tidak ada
Tidak ada
49/3,1 kg
Pr
lancar
Ada
5.      Riwayat  Kehamilan dan persalinan terakhir :
Usia kehamilan             : 36 minggu 5 hari
Tempat persalinan         : RSMS      penolong : Dokter dan bidan
Jenis persalinan             : Ekstraksi vacuum
         Komplikasi
Partus tak maju      : ada
KPD                       : Tidak ada
Lain-lain                 : Tidak ada
         Plasenta
Lahir                      : plasenta lahir spontan, tidak lengkap
Kelainan                 : Tidak ada
         Perinium
Utuh                       : Tidak
Ruptur                    : Iya, derajat II
Episiotomi              : Iya
Jahitan                    : 4 zyde
         Perdarahan
Kala I                     : 50 cc
Kala II                   : 100 cc
Kala III                  : 100 cc
Kala IV                  : 80 cc
6.      Keadaan bayi baru lahir
Lahir tanggal                 : 9 Juli 2011                    pukul   : 10.15 WIB
Jenis kelamin                 : Perempuan
BB                                : 3100 gram                    PB       : 49 cm
LK                             : 31 cm                            LD       : 31 cm           
Nilai APGAR            : 7,9,10
Cacat bawaan            : Tidak ada
Rawat gabung           : Iya
7.      Pola kebiaasaan sehari-hari :

Sebelum bersalin
Setelah bersalin
Nutrisi
         Makan : 3 x/hari
Porsi: 1 piring
Komposisi: nasi,lauk,sayur
         Minum : 6 gls/hari
Jenis : air putih dan air teh
         Kebiasaan lain : tidak ada
         Keluhan : tidak ada
         Makan : 1 kali
Porsi : ½ piring
Komposisi :nasi, lauk,sayur
         Minum : 4 gelas
Jenis : air putih dan teh manis
         Kebiasaan lain : tidak ada
         Keluhan : tidak ada
Eliminasi
         BAB
Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : lunak
Warna : kuning kecoklatan
         BAK
Frekuensi : 4-6 x/hari
Konsistensi : cair
Warna : jernih kekuningan
Keluhan : tidak ada
         BAB
Frekuensi : belum
Konsistensi : belum
Warna : belum
         BAK
Frekuensi : 1 kali
Konsistensi : cair
Warna : kuning kemerahan
Keluhan : tidak ada
Seksualitas
3x/minggu
Keluhan : tidak ada
Belum melakukan
Keluhan : tidak ada
Personal hygiene
         Mandi : 2x/hari
         Keramas : 3x/minggu
         Ganti pakaian : 2x/hari
         Keluhan : tidak ada
         Mandi : belum
         Keramas : belum
         Ganti pakaian : 1 kali
         Keluhan :  belum
Ambulasi
Memasak,mencuci,mengurus anak
Belum beraktifitas
Istirahat
Siang : 1 jam
Keluhan : tidak ada
Malam : 7 jam
Keluhan : tidak ada
Siang : belum
Keluhan : tidak ada
Malam : belum
Keluhan : tidak ada


8.      Riwayat kesehatan ibu dan keluarga
a.        Riwayat kesehatan ibu sekarang dan dahulu
 Penyakit Jantung                         : tidak ada
 Penyakit Asma/TB paru              : tidak ada
 Penyakit DM                               : tidak ada
 Penyakit Epilepsi                         : tidak ada
 Penyakit hipertensi                     : ada, saat UK 7 bulan
 Penyakit Ginjal                            : tidak ada
 Penyakit Hepatitis                      : tidak ada
 Penyakit malaria                         : tidak ada
 Penyakit IMS                              : tidak ada
 Penyakit HIV/AIDS                   : tidak ada
 Lain-lain                                      : tidak ada
b.      Riwayat penyakit keluarga :
 Penyakit Jantung                         : tidak ada
 Penyakit Asma/TB paru              : tidak ada
 Penyakit DM                               : tidak ada
 Penyakit Epilepsi                         : tidak ada
 Penyakit hipertensi                     : tidak ada
 Penyakit Ginjal                            : tidak ada
 Penyakit Hepatitis                      : tidak ada
9.Riwayat KB
No
Alat/cara
Pasang/mulai
Lepas/stop
Tgl/Bln/Thn
oleh
Tgl/Bln/Th
Oleh
masalah
1.
Suntik 3 bulan
Juni 2001
bidan
Januari 2002
Sendiri
Perdarahan
Rencana KB selanjutnya : ibu mengatakan ingin menggunakan KB implant
10.  Data psikososial
 Pengalaman menyusui                         : pernah
 Pengalaman waktu melahirkan            : ada
 Pengetahuan ibu tentang masa nifas dan perawatan bayi : ibu sudah mengetahui  tentang perawatan masa  nifas dan perawatan bayi
 Pendapat ibu tentang bayinya             : ibu senang bayinya telah lahir
 Kecemasan                                          : ada
 Pengambil keputusan                          : suami

C.    Pemeriksaan Fisik
1.    Pemeriksaan umum
 Keadaan umum                     : cukup
 Kesadaran                             : composmetis
 Keadaan emosional               : stabil
 Tanda vital     :        TD         : 140/90 mmHg
                                N          : 60x/ menit
                                R          : 20x/ menit
                                S          : 38,4˚C
 Tinggi badan                          : 156 cm
 Lila                                         : 27cm
 Berat badan sekarang                     : 64 kg
2.    Pemeriksaan khusus(head to toe)
a.    Kepala
Muka/wajah                                : tidak oedema
Lain-lain                                      : tidak ada
b.    Mata
Kelopak mata                              : tidak odema
Konjungtiva                                : pucat
Sclera                                          : putih
Lain-lain                                      : tidak ada
c.    Hidung
Secret/polip                                 : tidak ada
Lain-lain                                      : tidak ada
                   d. Telinga:
     serumen/polip                              : tidak ada
     lain-lain                                       : tidak ada
e. Mulut:
     Bibir                                            : tidak pucat
     Gigi                                             : tidak caries/berlubang
f.  Leher
 Pembesaran kelenjar thyroid            : tidak ada
 Pembesaran kelenjar getah bening   : tidak ada
 Lain-lain                                           : tidak ada
             g.  Dada
Payudara
  Pembesaran     :iya
  Puting susu      : menonjol
  Simetris           : ya
  Benjolan          : tidak ada
  Pengeluaran     : ada, kolostrum
  Areola              : menghitam
  Rasa nyeri        : tidak ada
  Lain-lain          : tidak ada
d.   Abdomen
 Pembesaran              : ada
 Benjolan abnormal   : tidak ada
 Bekas luka operasi    : tidak ada
 Kandung kemih        : kosong
 Lain-lain                   : tidak ada
e.    Uterus
TFU                                            : satu jari dibawah pusat
Kontraksi uterus                         : lembek
Lain-lain                                      : tidak ada

f.      Ano-genital (inspeksi)
 Perineum
      Bekas                             luka           jahitan                : ada
      Kebersihan                      : bersih, tidak ada tanda infeksi
      Oedema                           : tidak ada
 Vulva vagina
      Tanda infeksi                   : tidak ada
 Pengeluaran pervaginam
      Warna                              : merah
      Lochea                             : Rubra
      Konsistensi                      : cair
      Bau                                  : khas
      Banyaknya                      : ± 300cc
 Anus                                     : tidak ada hemoroid
 Varises dan odema               : tidak ada
g.    Ekstremitas
 Atas
      Oedema                             : tidak ada
      Kebersihan                         : baik
      Warrna jari dan kuku         : normal
      Turgor                                : baik
      Kekakuan otot dan sendi  : tidak ada
      Kemerahan                        : tidak ada
         Lain-lain                     :  terpasang infus RL 20 tpm      ditangan kanan
 Bawah
      Oedema                          : ada
      Kebersihan                     : baik
      Warna jari dan kuku       : normal
      Turgor                            : baik
      Kekakuan otot dan sendi: tidak ada
      Kemerahan                     : tidak ada
      Varises                          : tidak ada
      Reflek                            : tidak dilakukan
      Lain-lain                         : tidak ada

D.  Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium
Darah lengkap tgl  9 juli 2011 jam 16.55 WIB
Hemoglobin         : 9,1 gr/dL           Nilai Normal: 12. 0 – 16. 0 gr/ dL
Leukosit              : 20450 /Ul          Nilai Normal: 4800 – 10800 / uL
Hematokrit          : 26 %                  Nilai Normal: 37- 47 %
Eritrosit               : 2,9 /uL               Nilai Normal: 4. 2- 5.4 10ʌ6 /uL
Trombosit            : 120.000 /uL       Nilai Normal: 150. 000 – 450. 000/ uL
MCV                                               : 89,2 fl        Nilai Normal: 79,0-99,0
MCH                                               : 31,3 pd      Nilai Normal:27,0-31,0
MCHC                : 35,3%                Nilai Normal:33,0-37,0
RDW                                               : 12,9 %       Nilai Normal:11,5-14,5
MPV                    : 9,8 FL                Nilai Normal:7,2-11,1
Hitung jenis
Basofil                 :0,0 %                  Nilai Normal:0,0-1,0
Eosinofil              :0,0 %                  Nilai Normal:2,0-4,0
Batang                 :0,0%                   Nilai Normal:2,0-5,0
Segmen                :85,0%                 Nilai Normal:40,0-70,0
Limfosit               :8,0%                   Nilai Normal:25,0-40,0
Monosit               :7,0%                   Nilai Normal:2,0-8,0
PT                        :13,4 detik           Nilai Normal:11,5-15,5
APTT                   :34,1 detik           Nilai Normal:30-40
  USG : sisa plasenta
                           
II.      Interpretasi Data
                       Diagnosa           :  Ny. S umur 34 tahun PII A0 AHII 6 jam post vacum extrasi dengan perdarahan post partum primer dan anemia ringan.
Data dasar              : Subjektif :
-            Ibu mengatakan bernama Ny. S berumur 34 tahun.
-            Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali dengan cara  vacuum extrasi dan belum pernah keguguran.
-            Ibu mengatakan melahirkan bayinya pada tanggal 9 juli 2011 jam 10.20 WIB.
-            ibu mengatakan badannya lemas dan mengeluarkan darah seperti menstruasi (± 3 pembalut penuh)
Objektif :
-            KU                               : cukup
-            Kesadaran                    : composmetis
-            Keadaan emosional      : stabil
-            Tanda vital   :  TD        : 140/90 mmHg
                               N          : 60x/ menit
                               R          : 20x/ menit
                               S           : 38,4˚C
-            TFU  : 1 jari di bawah pusat
-            Kontraksi uterus lembek
-            PPV     : warna merah segar, jumlah ± 300 cc
-            Hb: 9,1 gram/ %
-            Konjungtiva: pucat
                               Masalah             :  ibu mengatakan badannya lemas dan mengeluarkan darah seperti menstruasi (± 3 pembalut penuh)
                               Kebutuhan        : Cukupi kebutuhan cairan ibu

III.   Diagnosa Potensial
Syok haemorage
                         Data dasar:
-          ibu mengatakan badannya lemas dan mengeluarkan darah seperti menstruasi (± 3 pembalut penuh)
-          perdarahan: ± 300 cc

IV.   Antisipasi Tindakan Segera
Lakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi dan penanganan

V.      Perencanaan
1.      Jelaskan keadaan dan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
2.      Cukupi kebutuhan cairan ibu.
3.      Lakukan eksplorasi untuk mengetahui penyebab perdarahan.
4.      Lakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi dan penanganan
  Paracetamol 500 mg
  Drip synto 20 IU 40 tpm
  Gastrul 2 tablet/ rectal
  Methergin 1 ampul IM
5.      Pantau perkembangan ibu
VI.   Pelaksanaan
Tgl : 9 Juli 2011                                                                jam : 13.25 WIB
1. Menjelaskan keadaan dan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu mengalami perdarahan yang disebabkan karena kontraksi uterus lembek.
2. Menjelaskan kebutuhan cairan ibu dengan menganjurkan ibu untuk memperbanyak minum agar ibu tidak mengalami dehidrasi karena kehilangan banyak darah.
3. Melakukan eksplorasi untuk  mengetahui perdarahan, setelah explorasi stosel di keluarkan dan uterus di massase.
4. Melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG untuk :
a. Melanjutkan pemberian cairan infus RL dengan synto 20 IU di 40 tpm
b. Memberikan terapi :
 Paracetamol 500 mg,  3 x1 tablet
 Drip synto 20 IU 40 tpm.
 Gastrul 2 tablet/ rectal
 Methergin 1 ampul IM
5. Memantau perkembangan ibu.

VII. Evaluasi
Tgl : 9 Juli 2011                                  jam : 13.35 WIB
1.      Ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaan ibu
2.      Kebutuhan cairan ibu tercukupi, ibu bersedia untuk memperbanyak minum.
3.      Eksplorasi sudah dilakukan,stosel sudah dikeluarkan dan uterus sudah di massase.
4.      Kolaborasi telah dilakukan,dan semua terapi sudah di berikan,keadaan umum pasien sudah mulai membaik.
5.      Hasil pemantauan : terlampir

PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

NAMA            : Ny. S                         USIA              :  34 Tahun
NO. RM          : 858730                      ALAMAT       : Gn. Wetan 06/I Jati lawang

Tanggal / jam
S
O
A
P
09 Juli 2011
14.00 WIB













10  Juli 2011
05.00 WIB












11 Juli 2011
02.00 WIB

















04.30 WIB












12 Juli 2011
15.00 WIB












-    Ibu mengatakan tidak ada keluhan











-     Ibu mengatakan tidak ada keluhan










Ibu mengatakan kedinginan
















-       Ibu mengatakan sudah tidak kedinginan
-       Ibu mengatakan tidak pusing






- Ibu mengatakan tidak ada keluhan
-   KU: sedang, anemis
-   PPV:1 pembalut penuh
-   VS:
TD: 140/90 mmHg
N: 60 x/mnt
R: 20x/mnt
S: 38,4 ºC
-   Hb : 9,1gr%



-   KU: cukup

-   PPV:1 pembalut penuh
-   VS:
TD: 140/100 mmHg
N: 84 x/mnt
R: 20x/mnt
S: 36,8 ºC



-   VS
TD: 150/90 mmHg
N: 80 x/mnt
S: 35,9 ºC
R: 18x/mnt













-   VS
TD: 130/80 mmHg
N: 82 x/mnt
S: 35,9 ºC
R: 18x/mnt







-   TD : 170/ 110 mmHg
-   N: 80 x/mnt
-   Nifedipin 1 tablet
-   Ny. S umur 34 tahun PII A0 AHII 1 hari post vacum extrasi dengan perdarahan post partum primer dan anemia ringan.



- Ny. S umur 34 tahun PII A0 AHII 2 hari post vacum extrasi dengan perdarahan post partum primer dan anemia ringan.



Ny. S umur 34 tahun PII A0 AHII 3 hari post vacum extrasi dengan perdarahan post partum primer dan anemia ringan.








Ny. S umur 34 tahun PII A0 AHII 3 hari post vacum extrasi dengan perdarahan post partum primer dan anemia ringan.


Ny. S umur 34 tahun PII A0 AHII 4 hari post vacum extrasi dengan perdarahan post partum primer dan anemia ringan.
-      Monitor suhu
-      Monitor TTV
-      Monitor eliminasi
-      Monitor kontraksi
-      Cek DL ulang
-      Monitoring perdarahan





-       Monitor KU
-       Monitor PH dan VH
-       Monitor PPV
-       Monitor eliminasi
-       Monitor US
-       Motifasi makanan bergizi




-  Beri kompres hangat
-  Motivasi VS
-  O2 2 liter: positif














Lanjutkan intervensi











-   Menyeka ibu
-   Monitoring KU
-   Control UT
-   Monit PPV
-   Motif eliminasi
-   Pukul 17.00 WIB mengambil sample darah untuk cek DL
Pukul 18.00WIB
           
Perkembangan terakhir hingga hari ini tanggal 13 Juli 2011 pasien masih dirawat di ruang Flamboyan dengan keadaan mulai membaik dengan pengeluaran darah ± 30 cc

















BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam bab ini dibahas mengenai adanya kesesuaian dan kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan dengan harapan dapat diperoleh gambaran secara nyata dan sejauh mana asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan perdarahn post partum sisa plasenta dan anemia sedang apakah sudah sesuai dengan teori dan keaktifan dalam mengatasi kondisi klien.
Menurut Helen Varney (2007:27) alur pikir bidan dalam menghadapi klien meliputi 7 langkah Varney yaitu ; pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, uraiannya sebagai berikut :
A. PENGKAJIAN
1.  Data Subyektif
Pada kasus Ny.R umur 24 th PII A0 dengan perdarahan post partum karena atonia uteri.
Pengkajian ini dilakukan melalui anamnesa kepada pasien dengan tujuan untuk mendapatkan data yang menjadi fokus permasalahan asuhan yang sesuai dengan kasus pada pasien.
2. Data obyektif
Pemeriksaan fisik yang didapat pada kasus Ny.S umur 34 th PII A0 adalah adanya perdarahan 6 jam setelah partus dan kontraksi uterus lembek.
Pada teori disebutkan tanda dan gejala dari perdarahan post partum karena atonia uteri yaitu:
a. Uterus tidak berkontraksi dan lembek
b. Perdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan pasca persalinan primer)
B. INTERPRETASI DATA
Pada kasus yang telah dikaji sebelumnya diperoleh diagnose Ny S umur 34 th PIIA0 dengan perdarahan post partum karena atonia uteri. Berdasarkan kasus Ny S dan teori tidak terdapat kesenjangan dalam menentukan diagnosa masalah.

C.    DIAGNOSA POTENSIAL
Pada kasus Ny S umur 34 th PII A0 dengan perdarahan post partum karena atonia uteri
D.    ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Pada kasus  Ny S  umur 34 th PII A0 dengan perdarahan post partum karena atonia uteri penanganan segera yaitu kolaborasi dengan dr.Sp.OG karena dalam lingkup RS untuk penanganannya meliputi:
Memberikan terapi :
Ø  Paracetamol 500 mg
Ø  Drip synto 20 IU 40 tpm.
Ø  Gastrul 2 tablet/ rectal
Ø  Methergin 1 ampul IM
E.       PERENCANAAN
1.         Teori               :  Merencanakan suatu tindakan yang hendak dilaksanakan untuk megatasi suatu permasalahan yang ada
2.         Lahan              :  Sesuai dengan teori yang ada
3.         Pembahasan    :  Tidak adanya kesenjangan antara teory dengan yang dilakukuan di lahan

F. PELAKSANAAN
Antara teory dengan lahan tidak ada kesenjangan yang terjadi, pada langkah ini dilaksanakan suatu tindakkan yang muncul dari hasil perencanaan di awal sebagai wujud implementasi tindakkan.
G. EVALUASI
Merupakan hasil dari tindakan yang telah dilakukan untuk mengurangi keluhan atau permasalahan yang telah terjadi sebagai hasil akhir dari implementasi. Dipastikan lahan sudah sangat sesuai dengan tindakan yang pada awalnya telah direncanakan dan implementasikan secara menyeluruh.
BAB IV
KESIMPULAN
a.    Kesimpulan
Nifas adalah dimana kondisi setelah melahirkah atau masa post partum yang sangat perlu di perhatikan oleh penolong persalinan entah bidan, dokter atau petugas kesehatan lainnya. Tujuan asuhan masa nifas antasa lain : menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi, melaksanakan skrining komprehensif mendeteksi masalah mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan kesehatan diri, nutrisi, menyusui (ASI), keluarga berencana, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehari-hari, dan memberikan pelayanan keluarga berencana (Depkes RI, 2008).















Daftar Pustaka
1.      www.google.com 
a.       http://areyya Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologi //google.com
b.      http://niiadwii1234.blogspot.com/2012/11/askeb-nifas-patologi_12.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar